RAKYAT BALI, DENPASAR - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto menyebut, Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia. Dari jumlah itu, sebagian besarnya adalah kelompok remaja berusia 13-15 tahun.
"Ada 18,8 persen pelajar usia 13-15 tahun yang merupakan perokok aktif. Sementara 57,8 persen pelajar usia 13-15 tahun terpapar asap rokok," ujar Agus, Sabtu (27/11).
Baca Juga: Wow! Air Banjir di Wilayah Ini Jernih Seperti di Kolam Renang Raksasa
Saat hendak membeli rokok, Agus mengatakan ada 60,6% pelajar yang tidak dicegah. 56% dari jumlah itu membeli rokok karena melihat orang membeli rokok & merokok.
"Tidak hanya itu, ada pula 15,7 persen pelajar yang melihat iklan rokok elektrik di internet, dan 41,5 persen pelajar mengetahui rokok elektrik dari teman-temannya. Ini tantangan yang terbaru, & nampaknya pemakaian rokok elektrik ini cukup pesat," kata Agus.
Baca Juga: Omicron, Varian Terbaru Covid-19 yang Lebih Mematikan
Berdasarkan data dari London School of Public Relations (LSPR), iklan rokok yang terpampang di media online sangat kuat ikatannya dengan perilaku merokok. Hal itu pun memicu pelajar yang sebelumnya tidak merokok, malah jadi merokok.
"Bahkan 100 persen remaja yang merokok akan tetap merokok setelah melihat iklan rokok. Serta 10 persen remaja memiliki kecenderungan untuk merokok setelah melihat iklan rokok," katanya lagi.
Saat ini, Kemenko PMK sudah melakukan berbagai tindakan pengendalian konsumsi tembakau di antaranya dengan aturan physical dan non-physical.
Artikel Terkait
Chandra Bakery Hadir dengan Kualitas Roti Premium
Pria Ini Nekat Masuk Kandang Singa untuk Cari Berlian
Waspada! Hujan Lebat Akan Guyur Hampir Seluruh Wilayah Indonesia pada Nataru
Omicron, Varian Terbaru Covid-19 yang Lebih Mematikan
Wow! Air Banjir di Wilayah Ini Jernih Seperti di Kolam Renang Raksasa