RAKYAT BALI, DENPASAR - Salah satu ikon wisata budaya tanah batak yang begitu eksotik dan penuh nilai-nilai yang diwariskan leluhur dari tahun ke tahun ialah pertunjukkan patung Sigale-gale.
Berasal dari kata gale yang berarti lemah, lesu dan lunglai, patung ini dibuat untuk menghibur raja yang ditinggal mati oleh putra tunggalnya bernama Manggale.
Baca Juga: Dulunya Gersang, Kini Taman Kota Felix Fernandez Jadi Wisata Baru di Larantuka
Kesenian patung Silage-gale ini terbuat dari kayu yang menyerupai manusia dengan tinggi 1,5 meter lengkap dengan baju khas suku batak.
Baca Juga: Mau Jadi Tukang Sapu dengan Bayaran Rp 400 Juta? Ini Syaratnya
Masyarakat lokal biasa melibatkan patung ini dalam pertunjukkan tari saat upacara kematian suku Batak di Pulau Samosir. Kehadiran patung Sigale-gale yang dipadukan dengan tarian Tor-tor dipercaya dapat membimbing arwah mendiang keluarga untuk datang ke lokasi.
Baca Juga: 5 Posisi Seks Agar Cepat Hamil, Sudah Dicoba dengan Suami?
Selama menari-nari, patung tersebut dikendalikan oleh seorang pemain dari belakang mirip boneka marionette menggunakan tali tersembunyi yang menghubungkan bagian-bagian patung melalui podium kayu berukur tempat berdiri dengan durasi pertunjukan sekitar 15 menit diiringi lagu Khas Batak.
Seiring berkembangnya waktu, pertunjukkan ini digelar bagi para wisatawan, contohnya pertunjukkan patung Sigale-gale di Batak Musium Tomok.